Jalan-jalan ke Bangkok, Thailand, rasanya kurang lengkap bila tak mampir ke museum patung lilin yang tersohor itu, Madame Tussauds.
Museum yang memiliki koleksi replika para tokoh dunia itu selalu memancing rasa penasaran saya. Maklum, saya ingin mengenal lebih dekat sosok-sosok yang biasanya hanya saya lihat dari jauh atau dari fotonya di majalah.
Maka, ketika diajak teman-teman dari Lucid Communications ke Thailand pekan lalu, saya pun menyempatkan diri mampir ke sana.
Selain di Bangkok, museum ini punya cabang di Amsterdam, Berlin, Hollywood, Hong Kong, Las Vegas, London, New York, Shanghai, dan Washington DC. Dibuka untuk publik Desember 2010, Madame Tussauds, Bangkok, berada di lantai 6 gedung pertokoan Siam Discovery. Kompleks pertokoan ini terletak di kawasan yang padat, terutama di sore hari.
Maklum saja, Bangkok itu mirip Jakarta. Jumlah kendaraan pribadi lebih banyak ketimbang angkutan umum. Setiap jam bubar kantor, hampir bisa dipastikan lalu lintasnya berubah padat merayap.
Untuk masuk museum, pengunjung membeli tiket seharga 800 Baht (sekitar Rp 240 ribu). Tapi jika beli via online, ada potongan 50 persen.
Museum terdiri atas 10 ruangan. Di setiap ruangan terdapat patung-patung lilin yang dibuat persis seperti aslinya. Di ruangan pertama, saya langsung dibuat terpana oleh patung pasangan Putra Mahkota Raja Thailand, Mahitala Thibed Adulyadej, dan Putri Srinagarindra. Di dalam ruangan ini pula, dipamerkan foto-foto keluarga kerajaan Thailand, istana, dan aktivitas para penghuninya.
Memasuki ruangan kedua di sebelah kiri, saya kaget dan takjub karena disambut oleh patung Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno, yang sedang tersenyum cerah. Figur Bapak Pendiri Republik yang dibalut seragam kebesarannya itu, baju safari dan pantalon putih, terlihat gagah dan berwibawa. Seorang pengunjung di sebelah saya bahkan berkomentar, ‘Ganteng, ya?’
Bung Karno merupakan tokoh Indonesia pertama yang dibuatkan patung lilin oleh museum yang berpusat di London, Inggris, itu. Patungnya terlihat begitu hidup, membuat saya seolah-olah benar-benar bertemu dengan tokoh yang sudah wafat pada 21 Juni 1970 itu.
Patung Soekarno dibuat berdasarkan foto tatkala ia berpidato di depan Sidang Umum PBB di New York pada 20 September 1960. Pengerjaan patung Bung Karno memakan waktu sekitar delapan bulan. Biaya yang diperlukan untuk membuat patung itu 8 juta Baht (sekitar Rp 2,4 miliar). Ia secara resmi dipamerkan ke muka umum pada 24 September 2012.
Setelah puas mengamati patung Soekarno, saya melanjutkan penjelajahan ke ruangan yang lebih dalam, dan bertemu dengan tokoh-tokoh Asia lain. Ada patung tokoh antikekerasan dari India, Mahatma Gandhi, pemimpin Cina Mao Zedong, Perdana Menteri Malaysia Datuk Mahathir, pemimpin spritiual Tibet, Dalai Lama, juga mendiang Puteri Diana. Koleksi terbaru seri patung tokoh dunia ini adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan isterinya.
Langkah saya berlanjut ke ruangan Penyanyi Pop. Di sana saya bertemu para megabintang, seperti Michael Jackson, Beyonce, Lady Gaga, dan Madonna.
Di ruang berikutnya, ruangan khusus bintang-bintang Hollywood, saya langsung kesengsem pada patung pasangan Angelina Jolie-Brad Pitt, Nicole Kidman, Nicholas Cage, George Clooney, serta artis Asia Jackie Chan dan Michelle Yeoh. Saya seolah-olah sedang di tengah karpet merah Academy Awards.
Di ruangan khusus Bintang Televisi, saya melihat jajaran artis Oprah Winfrey dan Jim Carrey. Sedangkan di ruangan berikutnya, saya menemukan tokoh-tokoh dunia seperti Albert Einstein, Ratu Elizabeth, Aung San Suu Kyi dan lain-lain.
Ada juga jajaran para seniman dunia, seperti pelukis Pablo Picasso yang sedang duduk santai seraya merokok, Beethoven dengan pianonya, penyanyi tenor Italia, Luciano Pavarotti, yang tinggi besar dan berjenggot lebat itu.
Saya juga menemukan legenda-legenda dunia olahraga, seperti Serena Williams, Muhammad Ali, Christiano Ronaldo, David Beckham, Tiger Woods, dan petinju idola Thailand, Khaosai Galaxy.
Di ruangan terakhir museum, dipamerkan foto-foto dan replika proses pembuatan patung. Bahkan ada patung Madame Tussauds tengah memegang kepala patung yang belum jadi.
Di akhir perjalanan menikmati koleksi patung lilin itulah saya merasakan betapa penting museum seperti Madame Tussauds ini bagi peradaban. Ia membantu kita mengenal lebih dekat para tokoh dunia, juga merawat tradisi yang butuh keterampilan tinggi: membuat patung lilin.
>> Selamat hari Jumat, Ki Sanak. Semoga Jumat kali ini sampean mendapat berkah dan rahmat.
Filed under: Duniasana Tagged: Bangkok, lilin, Madame Tussauds, museum, Thailand, travel, wisata
